Kamu itu rumit..
Ya, kamu terlalu rumit. 2tahun bukan waktu yang singkat, bukan? Namun, dengan waktu yang singkat itu aku masih saja tidak bisa membacamu, mengetahui, dan mengerti kamu serta perasaanmu.
Malam kemarin, membuat semuanya jadi berbeda. Entah apa yang aku pikirkan sebelum mengeluarkan pertanyaan itu. Berulangkali aku berfikir sebelum tombol enter pada keypad itu aku tekan.
" Apa yang akan ia jawab daari pertanyaan ini ya? "
" Apakah ia dengan begitu saja mengiyakan? "
Sungguh jawaban yang aneh. Hanya dengan diselingi sebuah pertanyaan balik, kemudian ia mengiyakan itu.
" kenapa ia begini? Seperti dengan mudah ia mengiyakan pertanyaanku"
Kemudian, perubahan itu mulai terasa. Cara yang berbeda seperti biasanya. Seperti bukan kamu. Sejenak masih terlihat kepeduliannya. Tapi, kenapa begini?
" apa sih yang dia rasa sebenarnya? "
" apa ia benar-benar menginginkannya juga? "
" kenapa dengan begitu cepat dia bersikap seperti ini? "
" apa ini yang sebenarnya dia inginkan? "
Sampai sore tadi, di meja kerja pun aku berfikir memikirkan hal itu. Aku yang mencarimu. Bodoh. Aku sendiri tidak mengerti perasaan ini, aku sendiri bingung mengapa aku terus memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu. Terlalu banyak yang ada didalam (baca: pikiran). Aku ingin pulang, aku ingin dikamar dan menumpahkannya.
" apa aku salah mengambil keputusan? "
" aku terlalu naif "
" aku terlalu munafik "
" jika ku sudahi, apakah ia mau? apakah ia akan kembali seperti biasanya? "
Pathetic girl. Dada yang rasanya sangat terenyuh dan pikiran yang terlalu berlebihan ternyata langsung berhubung dengan syaraf yang berhubungan dengan air mata. Maaf. Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana cara mengungkapkannya? Mungkin kamu sudah benar-benar lelah. Mungkin ke-naif-an aku ini yang membuat segalanya tidak akan bisa sama lagi seperti semula.
Kamu terlalu rumit...
Bagaimana bisa seorang aku yang telah mengagumimu, menyayangimu, bahkan mencitaimu selama lebih dari 2 tahun ini tak tahu perasaan kamu kepadaku? Apa semua perasaan dan pikiran burukku itu benar?
" apa dia sudah melepaskanku? "
" apa dia tidak merasakan apa yang kurasakan saat ini? "
" apa dia sudah tidak merasakan perasaan sepertiku... "
Cuma kamu yang tahu. Kamu, yang hanya bisa memberikan jawaban.
Maaf...
Terima kasih untuk kamu yang terlalu rumit untuk aku mengerti.
PS: Kamu memang lebih mengenalku drpd diriku sendiri ;) like what you've said, "jangan sedih ya". I love you, Khairan.
Recent Posts
0 comments:
Post a Comment